Pernikahan adat Jawa memiliki beragam prosesi ritual yang melambangkan nilai-nilai kearifan lokal serta filosofi yang mendalam. Dalam pernikahan adat Jawa, terdapat sembilan prosesi ritual yang harus dilalui oleh kedua pasangan calon pengantin.
Pernikahan adat Jawa yang penuh makna tentunya memiliki banyak prosesi ritual yang dilakukan dengan penuh makna dan filosofi. Salah satu prosesi yang paling terkenal adalah Siraman, Midodareni, dan Akad Nikah. Ketiga prosesi ini memiliki makna dan filosofi yang mendalam, sehingga tidak heran jika masih banyak dilakukan hingga saat ini. Mari kita bahas lebih detail mengenai tujuh prosesi ritual tersebut beserta filosofinya yang penuh makna:
1. Siraman
Siraman adalah ritual pembersihan yang dilakukan sebelum pernikahan. Calon pengantin akan diberi siraman air yang berasal dari tujuh jenis bunga dan rempah-rempah. Filosofi dari ritual siraman adalah membersihkan diri dari segala macam dosa dan kotoran, sehingga calon pengantin siap untuk memasuki fase baru dalam hidupnya.
2. Sungkeman
Sungkeman adalah prosesi saling memberi hormat antara kedua keluarga calon pengantin. Keluarga dari pihak pengantin wanita akan mendatangi keluarga pihak pengantin pria untuk memberikan penghormatan dan ucapan terima kasih. Filosofi dari sungkeman adalah untuk menunjukkan rasa hormat dan menghargai kedua belah pihak keluarga yang akan bersatu.
3. Midodareni
Midodareni adalah ritual yang dilakukan pada malam sebelum pernikahan. Calon pengantin pria dan wanita akan dipisahkan dan ditempatkan di tempat yang berbeda. Kemudian, para tetua akan mengadakan upacara doa bersama sebagai simbol untuk memberkati pernikahan yang akan dilangsungkan. Filosofi dari midodareni adalah untuk menyiapkan kedua calon pengantin secara mental dan spiritual sebelum memasuki kehidupan pernikahan yang baru.
4. Naloni Mitoni
Naloni Mitoni adalah ritual yang dilakukan untuk menentukan tanggal pernikahan yang baik menurut kalender Jawa. Biasanya, ritual ini dilakukan sebelum midodareni. Filosofi dari naloni mitoni adalah untuk memilih tanggal yang tepat agar pernikahan dapat berjalan dengan lancar dan membawa keberuntungan bagi kedua pasangan pengantin.
5. Lamaran
Lamaran adalah prosesi di mana pihak keluarga calon pengantin pria menyampaikan niat baiknya untuk melamar calon pengantin wanita kepada keluarganya. Filosofi dari lamaran adalah untuk menunjukkan keseriusan dan niat baik pihak calon pengantin pria dalam membina hubungan pernikahan dengan calon pengantin wanita.
Artikel Lainnya: Daftar Acara Penikahan Termahal Yang Tercatat Dalam Sejarah Dunia
6. Panggih
Panggih adalah prosesi di mana kedua calon pengantin bertemu dan saling melihat wajah untuk pertama kalinya setelah prosesi siraman. Filosofi dari panggih adalah untuk menegaskan niat baik kedua belah pihak dan menunjukkan bahwa kedua calon pengantin telah siap untuk memasuki fase pernikahan yang baru.
7. Nyantri
Nyantri adalah prosesi untuk mengetahui apakah sang mempelai wanita sudah siap untuk memasuki kehidupan pernikahan dan membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Pada prosesi ini, kedua mempelai akan mengunjungi tempat suci untuk bermeditasi dan memohon restu kepada Tuhan. Nyantri melambangkan persiapan spiritual sebelum memasuki kehidupan pernikahan.
8. Akad Nikah
Akad nikah adalah prosesi resmi dalam pernikahan. Pada prosesi ini, kedua mempelai resmi menjadi suami istri di hadapan saksi dan penghulu. Akad nikah dilakukan dengan membacakan ijab kabul dan disaksikan oleh wali, saksi, serta tamu undangan. Prosesi akad nikah memiliki makna untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Itulah tiga tujuh ritual dalam pernikahan adat Jawa beserta filosofinya yang penuh makna. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi Anda yang ingin menikmati keindahan dan kekayaan budaya Indonesia.