Wedding Sbycarolann

Mengenal Tradisi Patarik-Tarik Bakakak Hayam di Pernikahan Adat Sunda

Patarik-tarik bakakak hayam adalah sebuah tradisi yang dilakukan dalam pernikahan adat Sunda. Tradisi ini dilakukan sebagai tanda kebersamaan dan kekompakan antara keluarga pengantin pria dan pengantin wanita. Tradisi patarik-tarik bakakak hayam dilakukan dengan cara menarik ekor ayam yang telah disembelih dan dibersihkan dengan cara bergantian antara keluarga pengantin pria dan pengantin wanita. Ayam yang digunakan biasanya adalah ayam kampung yang berwarna putih atau hitam.

Setelah ayam berhasil ditarik sampai ke tengah-tengah area yang telah disediakan, maka akan dilakukan prosesi memotong kepala ayam dengan menggunakan sebilah golok. Setelah kepala ayam dipotong, maka darah ayam akan ditangkap dan digunakan sebagai bahan persembahan dalam ritual adat Sunda. Setelah itu, kepala ayam yang telah dipotong akan dibalur dengan daun pisang dan diberikan kepada pengantin pria dan pengantin wanita. Mereka akan memegang kepala ayam tersebut sambil berjalan mengelilingi panggung pernikahan untuk menunjukkan bahwa mereka telah melewati berbagai rintangan dan telah berhasil mengatasi berbagai halangan dalam hidup.

Patarik-tarik bakakak hayam adalah sebuah tradisi yang kental dengan nilai-nilai kebersamaan, kekompakan, dan perjuangan dalam hidup. Melalui tradisi ini, keluarga pengantin pria dan pengantin wanita diharapkan dapat membina hubungan yang harmonis dan saling mendukung dalam kehidupan pernikahan mereka.

Artikel Terkait: Mengenal 7 Prosesi Ritual Dalam Pernikahan Adat Jawa Beserta Filosofinya yang Penuh Makna

Makna Filosofis dari Tradisi Patarik-Tarik Bakakak Hayam

Tradisi patarik-tarik bakakak hayam di dalam pernikahan adat Sunda memiliki makna filosofis yang sangat dalam. Berikut adalah makna yang terkandung didalamnya:

1. Simbol Perjuangan

Tradisi patarik-tarik bakakak hayam melambangkan perjuangan yang harus dilakukan oleh pasangan pengantin dalam mengarungi kehidupan bersama. Seperti ayam jantan yang harus bertarung demi hidupnya, pasangan pengantin harus saling mendukung dan berjuang untuk mempertahankan keberlangsungan hidup mereka bersama.

2. Simbol Kesetiaan

Ayam jantan yang berhasil ditangkap dan ditarik oleh pasangan pengantin melambangkan kesetiaan yang harus dipupuk di antara keduanya. Seperti ayam jantan yang setia kepada pasangannya, pasangan pengantin harus saling setia dan tidak mudah tergoda oleh godaan yang datang.

3. Simbol Kekuatan

Tradisi patarik-tarik bakakak hayam juga melambangkan kekuatan yang harus dimiliki oleh pasangan pengantin dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan di dalam kehidupan bersama. Seperti ayam jantan yang kuat dan tangguh, pasangan pengantin harus memiliki kekuatan dan ketangguhan yang sama dalam menghadapi segala rintangan.

Tradisi patarik-tarik bakakak hayam dalam pernikahan adat Sunda merupakan salah satu tradisi yang memiliki makna filosofis yang dalam. Melalui tradisi ini, pasangan pengantin dapat mempelajari arti perjuangan, kesetiaan, dan kekuatan dalam kehidupan bersama. Prosesi tradisi patarik-tarik bakakak hayam dilakukan dengan persiapan yang teliti dan diakhiri dengan doa bersama sebagai tanda syukur.

Exit mobile version